Pelayanan Buka 24 Jam, Hari Libur Tetap Buka
Beranda » Pusaka Terjual » Keris H.B. Jalak Nyucup Madu

Keris H.B. Jalak Nyucup Madu

Ditambahkan pada: 19 Agustus 2014 / Kategori:
STOK HABIS
Kode: -
Berat: 0.5 kg
Stok: Habis
Dilihat: 1298 kali
Review: Belum ada review
Maaf, stock habis!
Produk ini tidak tersedia lagi (tidak dapat diorder).

Bagikan informasi tentang Keris H.B. Jalak Nyucup Madu kepada teman atau kerabat Anda.

Deskripsi Keris H.B. Jalak Nyucup Madu

jalak nyucup madu - keris hb_14-500x500

Nama Pusaka : Keris H.B. Jalak Nyucup Madu
Dapur / Bentuk : Jalak Nyucup Madu
Pamor / Lambang / Filosofi : Mlinjon
Tangguh / Era Pembuatan / Estimasi : Kerajaan Hamengku Buwono V.
Tahun Pembuatan : Abad 18
Model Bilah Pusaka : Lurus
Panjang Bilah-Pesi : 35,7 CM
Panjang Seluruh Keris : 42,1 CM
Asal Usul Pusaka : Koleksi Sesepuh Dunia Pusaka
Warangka Kuno Model Gayaman Iras (kayu tidak ada sambungan)
Garansi Kami : Pusaka Dijamin Kuno / Sepuh.
Yoni / Tuah / Khasiat : Sangat baik untuk kesuksesan semua bidang terutama dalam Meraih Jabatan Kekuasaan, Memenangkan Tender, Kemajuan Usaha, Menanjakan Karir, Pengasihan dan Pemikat Tingkat Tinggi, Kawibawaah Maha Raja, disegani bawahan, pimipinan dan semua lapisan masyarakat, menarik daya simpati masyarakat, pagar diri dari segala macam gangguan gaib. Sedang Keris Dapur Jalak Nyucup madu mempunyai Tuah akan membawa pemilik dalam Kemanisan dalam urusan cinta, karir dan segala bidang usaha.

Keterangan Tambahan : Keris Jalak Nyucup Madu Pamor Mlinjon Sangat Langka didunia, terlebih tangguh Hamengku Buwono. Besinya masih utuh dan sloroknya tajam, perhatikan warna besi ada 3 lapisan, energi spiritual juga sangt kuat silahkan terawang dengan mata batin.

Daftar Riwayat Sri Sultan Hamengku Buwono
Nama aslinya adalah Raden Mas Mustoyo, putra Hamengkubuwono IV yang lahir pada tanggal 20 Agustus 1821. Sewaktu dewasa ia bergelar Pangeran Mangkubumi. Ia juga pernah mendapat pangkat Letnan Kolonel tahun 1839 dan Kolonel tahun 1847 dari pemerintah Hindia Belanda. Tujuan dari Hamengkubuwono V sendiri dekat dengan Belanda adalah untuk melakukan taktik perang represif, dimana ia menekankan pada perang tanpa darah, sri sultan mengharapkan dengan dekatnya pihak keraton dengan pemerintahan Belanda akan ada kerjasama yang saling menguntungkan antara pihak keraton dan Belanda,sehingga kesejahteraan dan keamanan rakyat Yogyakarta dapat terpelihara.
Namun hal ini ditanggapi lain oleh beberapa kanjeng abdi dalem dan adik sultan sendiri Raden Mas Ariojoyo (Hamengkubuwono VI nantinya). Mereka menganggap tindakan Sultan adalah tindakan pengecut, sehingga dukungan terhadap Sultan Hamengkubuwono V pun berkurang dan banyak yang memihak adik sultan untuk menggantikan Sultan Raden mas Ariojoyo.
Keadaan semakin menguntungkan Raden Mas Ariojoyo setelah ia berhasil mempersunting putri kerajaan Brunai dan menjalin ikatan persaudaraan dengan kerajaan Brunai. Kekuasaan Hamengkubuwono V semakin terpojok, apalagi setelah timbul konflik intern keraton yang melibatkan istri ke 5 sultan sendiri Kanjeng Mas Hemawati. Sri Sultan hanya mendapatkan dukungan dari rakyat yang merasakan pemerintahan yang aman dan tentram selama masa pemerintahan beliau.
Beliau wafat pada tahun 1854, melalui suatu peristiwa yang hanya sedikit diketahui orang, peristiwa itu dikenal dengan Wereng saketi Tresno (wafat oleh yang dicinta), Sri Sultan meninggal setelah ditikam oleh istri ke 5 yaitu Kanjeng Mas Hemawati, sampai sekarang tidak diketahui jelas apa sebab sang istri berani membunuh suaminya.
Tidak lama setelah Sultan meninggal, tiga bulan kemudian permaisuri sultan pun meninggal setelah jatuh sakit semenjak Sultan meninggal.

Produk Terkait Keris H.B. Jalak Nyucup Madu

STOK HABIS
Rp 550.000
Habis
Kode: BKA 10
STOK HABIS
Batu Mustika Cepat Kaya
Rp 275.000
Habis
Kode: P2883
STOK HABIS
mustika-setan-kober-yang-asli
Rp 500.000
Habis
Kode: 5005

Mungkin Anda tertarik dengan produk terbaru kami.

Temukan Kami
Sidebar Kiri
Kontak
Sidebar Kanan